Pohon Damar

Pohon Damar

Agathis loranthifolia Salisb

Sumber gambar : https://ayoketaman.com/web/pohon/OEtKTWU2TXBEd0Vpc2xiSEV3K3ZRQT09

Pohon damar (Agathis loranthifolia Salisb) adalah salah satu jenis pohon berharga di Indonesia yang banyak dikenal karena getahnya yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Pohon ini termasuk dalam genus Agathis yang tergolong dalam famili Araucariaceae.

Klasifikasi Ilmiah

Kingdom      :  Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom :  Tracheobionta

Divisi            :  Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi            :  Coniferophyta

Kelas            :  Pinopsida

Ordo             :  Pinales

Famili           :  Araucariaceae

Genus           :  Agathis

Spesies         :  Agathis loranthifolia Salisb.

Nama Umum :

Indonesia :  Damar

Philipina :  Dayungon

Inggris     :  Kauri

Papua New Guinea : Kauri pine

Nama Perdagangan : Damar Minyak

DESKRIPSI

Habitus

Berbentuk pohon monopodial, bulat, lurus,dan panjangmenyerupai silinder dan hamper tidak mempunyai cabang sampai pada ketinggian mencapai puncak. Pohon yang masih muda, cabang-cabang melingkupi batang dan pada pohon yang telah dewasa (tua), cabang-cabang hampir tidak Nampak lagi. Bentuk tajuk sangat khas berbentuk kerucut, sehingga mudah dikenal diantara jenis pohon lain di dalam suatu kawasan  hutan.  Jumlah cabang dan daun sangat sedikit, ukuran tajuk sangat kecil bila dibandingkan dengan ukuran batangnya (Manuputty 1955 dalam Tokede 1989).

A. loranthifolia Salisb. dapat mencapai tinggi 55 m dengan  panjang batang bebas cabang 12-25 m, diameter dapat mencapai 150 cm atau lebih serta bentuk batang silindris dan lurus. Tajuk berbentuk kerucut dan hijau dengan percabangan mendatar dan melingkari batang. Kulit luar berwarna kelabu sampai coklat tua, mengelupas kecil-kecil berbentuk bundar atau bulat telur. Pohon tidak berbanir, mengeluarkan getah yang disebut kopal (Martawidjaya et al 1981).

Daun

  • Daun muda pada semua spesies Agathis lebih besar daripada daun tua, lebih atau kurang lancip, bermacam-macam bentuknya di antara spesies dari bentuk ovata (membulat telur) hingga lanceolata (panjang, lebar di tengah).

Sumber gambar : https://betahita.id/news/detail/5149/damar-pilau-pohon-langka-produsen-resin-ini-tak-lagi-dilindungi-.html.html

  • Daun tua berlawanan, bentuk elips hingga  linier,  sangat  kasar  dan cukup tebal. Daun muda seringkali berwarna merah tembaga, kontras dengan dedaunan musim sebelumnya yang biasanya hijau atau hijau-berserbuk.

Buah

Sumber gambar : https://gemapos.id/17835/mengenal-pohon-damar-pohon-istimewa-asli-indonesia

Di Jawa, tanaman A. loranthifolia mulai berbuah setelah berumur 15 tahun, tetapi benih hidup biasanya dihasilkan setelah pohon  berumur  25 tahun. Berbuah sepanjang tahun dengan musim buah bulan Februari sampai April dan Agustus sampai Oktober. Penyerbukan untuk pembuahan dilakukan dengan perantara angin (Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan 2001).

Kayu

Kayu gubal jenis ini berwarna keputih-putihan hingga kecoklatan, kadang bersemu merah jambu tanpa teras yang jelas. Daun dewasa berhadapan, bundar telur, panjang dengan panjang 6 cm sampai 8  cm  dan lebar 2 cm sampai 3 cm, pangkal daun membaji, ujung runcing, banyak tulang daun sejajar (Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan 2001).

Spesifikasi Kayu : Seng (1990) Berat Jenis   : 0,44

Kelas Awet     IV

Kelas Kuat      III

Penyebaran dan Habitat

  • Penyebaran terpenting genus Agathis secara alami terbatas pada daerahdaerah di lingkungan tropika, terutama tumbuh menyebar di daerah tropika Asia Tenggara, Oceania, dan Pasifik Barat. Menurut Samingan (1982), daerah penyebaran Agathis di Indonesia meliputi Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Jawa, Sulawesi, Maluku dan Irian Jaya. Menurut Martawidjaya (1981), jenis A. loranthifolia Salisb. umumnya tumbuh pada dataran tinggi (300-1.200 m dpl) dengan temperatur rata-rata tahunan 25-300 C. Pada dataran rendah, jenis ini ditemukan pada tanah berbatu, seperti pasir podzolik (pada hutan kerangas), ultra basa, tanah kapur, dan batuan endapan.
  • Pohon A. loranthifolia Salisb. tumbuh dalam hutan primer pada tanah berpasir, berbatu-batu atau liat yang selamanya tidak digenangi air, pada ketinggian 2- 1750 mdpl. A. loranthifolia Salisb. tidak terikat pada  formasi tanah tertentu, sehingga tidak  membutuhkan  tanah  terlalu  subur,  tetapi harus memiliki drainase yang baik. Di Jawa tumbuh optimal pada ketinggian 200-2500 mdpl, di atas itu tumbuhnya sudah tidak baik lagi. Tanaman A. loranthifolia Salisb. membutuhkan iklim basah pada curah hujan antara 3000-4000 mm/ tahun yang terbagi merata.
  • Anakan jenis ini memerlukan naungan dan memperlihatkan pertumbuhan yang lambat selama tahun pertama. Setelah bebas dari kompetisi dengan semak belukar, pertumbuhannya menjadi cepat, seperti terlihat pada sebagian besar hutan hujan primer. Sistem perakaran sensitif terhadap kekurangan oksigen dan pohon tidak tahan genangan air (Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan 2001).

Kegunaan dan Manfaat

Kayunya bernilai tinggi terutama digunakan untuk pertukangan,  pulp dan ayu lapis termasuk kelas awet IV dan kelas kuat III, berat jenis kayu ± 0,49. Selain itu pohon A. loranthifolia Salisb. menghasilkan damar  (kopal). Kopal tersebut digunakan untuk cat, vernis spiritus, plastik, bahan sizing, pelapis tekstil, bahan water proofing, tinta cetak, dan sebagainya (Departemen Kehutanan 1995). Kayu diklasifikasikan agak kuat  namun  tidak  awet  dan tidak tahan terhadap pembusukan. Kayunya terutama digunakan untuk korek api, perabot rumah tangga, vinir bermutu baik, kayu lapis dan pulp. Sedangkan getahnya atau yang disebut dengan kopal dapat digunakan dalam berbagai industri seperti industri cat, tekstil dan lainnya (Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan 2001).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *